Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME.Karena rahmat dan
hidayah-Nya,saya diberi kemudahan untuk mengerjakan tugas softskill Ilmu Sosial
Dasar dengan judul "Permasalahan Sosial dalam Lingkup Individu, Keluarga,
dan Masyarakat".Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas
softskill pada tingkat 1.
Saya menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini,maka dari itu saran dan kritik sangat diharapkan guna perbaikan penulisan di masa yang akan datang.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahwa sejak manusia mulai hidup bermasyarakat,maka sejak itu sebuah gejala yang disebut masalah sosial berkutat didalamnya.Sebagaimana diketahui,dalam realitas sosial memang tidak pernah dijumpai suatu kondisi masyarakat yang ideal.Dalam pengertian tidak pernah dijumpai kondisi yang menggambarkan bahwa seluruh kebutuhan setiap warga masyarakat terpenuhi,seluruh perilaku kehidupan sosial sesuai harapan atau seluruh warga masyarakat dan komponen sistem sosial mampu menyesuaikan dengan tuntutan perubahan yang terjadi.Dengan kata lain das sein selalu tidak sesuai das sollen.
Pada jalur yang searah,sejak tumbuhnya ilmu pengetahuan sosial yang mempunyai obyek studi kehidupan masyarakat ,maka sejak itu pula studi masalah sosial mulai dilakukan.Dari masa ke masa para sosilog mengumpulkan dan mengkomparasikan hasil studi melalui beragam perspektif dan fokus perhatian yang berbeda-beda,hingga pada akhirnya semakin memperlebar jalan untuk memperoleh pandangan yang komprehensif serta wawasan yang luas dalam memahami dan menjelaskan fenomena sosial. Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
1.2
Perumusan Masalah
Dari latar
belakang yang sudah dibuat,dapat dirumuskan dengan pertanyaan,
- Apa saja masalah
sosial yang dialami dalam lingkup individu?
- Apa saja masalah
sosial yang dialami dalam lingkup keluarga?
- Apa saja masalah
sosial yang dialami dalam lingkup masyarakat?
- Bagaimana cara untuk menanggulangi masalah sosial tersebut?
1.3
Pembatasan Masalah
Dari masalah diatas dapat dibatasi yaitu "Permasalahan Sosial dalam
Lingkup Individu,Keluarga dan Masyarakat".
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 Masalah Sosial Dalam Lingkup Individu
Masalah
sosial berimpitan dengan masalah pribadi. Penjelasannya sebagai berikut :
1.
Masalah sosial yang dimaksud adalah masalah sosial yang menyangkut diri
individu, bukan masalah sosial kemasyarakatan. Masalah sosial yang dimaksud di
dalam kajian ilmu Sosiologi adalah masalah-masalah sosial yang timbul dalam
kehidupan bermasyarakat dan obyeknya adalah masyarakat, seperti pengangguran,
kriminalitas, kemiskinan, perbedaan strata ekonomi dan sosial dalam masyarakat.
Sementara dalam Bimbingan dan Konseling, obyek masalah sosial adalah individu
manusia dalam hubungannya dengan individu lain.
2.
Masalah sosial individu bersumber dari Masalah pribadi individu.
Jika
dipahami bahwa masalah sosial berkenaan dengan individu. Maka, lahirnya masalah
sosial dalam individu pada dasarnya merupakan efek atau pengaruh dari masalah
pribadi yang terjadi dalam diri individu tersebut. Misalnya, individu yang
mengalami masalah pribadi disebabkan orang tuanya dirumah tidak harmonis,
individu tersebut menampakkan gejala-gejala perilaku pendiam dan murung saat di
sekolah dan ketika bergaul dengan teman-teman. Gejala itu kemudian menahun dan
menjadi sebuah masalah sosial yaitu mengucilkan diri dari pergaulan dengan
teman-temannya. Dapat dilihat disini bahwa sumber utama masalah sosial yang
dialami individu adalah masalah pribadi.
Dengan demikian, pada bidang sosial, individu lebih dihadapkan pada cara untuk mengembangkan diri individu menjadi manusia seutuhnya. Baik secara konseling perseorangan (individual) maupun secara kelompok. Individu lebih dibekali seperangkat cara (metode) untuk memecahkan permasalahannya sendiri ketimbang mencari pemecahan atas masalah individu.
Hal
ini yang membedakan layanan pribadi dengan layanan sosial. Ada 5 bagaimana cara, yang merupakan bahasan dari layanan bidang sosial antara lain:
- Bagaimana
individu dapat menempatkan diri dalam lingkungan sosial.Individu sebagai
makhluk sosial,sehingga konseli ditumbuhkan pemahamannya mengenai hakekat
kemanusiaannya.
- Bagaimana
individu bersikap baik dan semestinya terhadap lingkungan sosial menurut standar
moral,hukum dan agama yang berlaku didaerah setempat.Misalnya sopan
santun,tata krama rasa menghormati dan menghargai orang lain.
- Bagaimana
mendidik perilaku individu yang tidak normative menjadi lebih normatif.
- Bagaimana
agar individu tersebut dapat belajar dari lingkungan sosialnya,yang baik
diambil,yang jelek dibuang.
- Bagaimana
individu tersebut dapat memahami perbedaan lingkungan sosial
budaya,mengenal perbedaan lingkungan budaya yang multikultural dan dapat
menyesuaikan diri baik dalam lingkungan yang berbeda maupun dengan orang
yang mempunyai latar belakang budaya yang berbeda dengan dirinya.
2.2 Masalah Sosial dalam Lingkup Keluarga
Keluarga merupakan
satuan terkecil dalam masyarakat yang terbentuk atas dasar perkawinan dan
memiliki hubungan darah. Dalam satu keluarga terdiri atas ayah, ibu, dan anak,
yang bisa kita sebut dengan keluaga inti.
Tugas-tugas
Keluarga
Pada dasarnya tugas
keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut :
- Pemeliharaan fisik keluarga dan
para anggotanya
- Pemeliharaan sumber-sumber daya
yang ada dalam keluarga
- Pembagian tugas masing-masing
anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing
- Sosialisasi antar anggota keluarga
- Pengaturan jumlah anggota keluarga
- Pemeliharaan ketertiban anggota
keluarga
- Penempatan anggota-anggota keluarga
dalam masyarakat yang lebih luas
- Membangkitkan dorongan dan semangat
para anggotanya
Namun
di dalam kehidupan keluarga tentu saja ada hambatan atau masalah-masalah dalam
menjalankannya dan itu tidak dapat dipunkiri lagi. Masalah-masalah ini terjadi
karena disebabkan adanya unsur atau aturan-aturan tertentu yang tidak berfungsi
sebagaimana mestinya. Sehingga dampak yang terjadi adalah rasa kekecewaan
dan penyesalan. Masalah sosial dalam keluarga dapat diklasifikasikan atas dasar faktor
ekonomi, faktor biologis, dan faktor psikologi.
Berikut adalah
penjelasannya:
- Faktor
Ekonomi
Faktor ekonomi
biasanya menjadi masalah utama dalam keluarga. Misalnya kemiskinan, yang sampai
saat ini masih sulit diberantas oleh negara kita ini. Karena kemiskinan orang
rela melakukan apa saja demi mendapatkan sesuap nasi untuk bertahan hidup. Dan
pada akhirnya bisa menjerumuskan dirinya pada tindakan kriminal. Lalu bagi
mereka yang memiliki pekerjaan tetapi masih sulit untuk memenuhi kebutuhannya
karena pendapatannya yang rendah. Dalam masalah ini setiap orang harus berfikir
positif dan meningkatkan keahliannya dalam pekerjaan.
- Faktor
Biologis
Masalah yang ada dalam
faktor biologis adalah masalah perceraian. Sedangkan perceraian itu dapat
memberikan dampak negatif dan merugikan orang lain. Contohnya orang tua yang
bercerai akan memberikan dampak bagi sang anak. Apalagi dimana sang anak belum
mengerti apa-apa. Ini dapat menimbulkan pertanyaan bagi sang anak, kenapa orang
tuanya bercerai. Dalam masa ini sang anak seharusnya mendapatkan kasih sayang
dari kedua orang tuanya. Bagi para orang tua masalah ini seharusnya
diperhatikan, agar tidak berdampak buruk pada kepribadian sang anak.
Permasalahan Harmonisasi keluarga
Harmonisasi Keluarga
merupakan masalah sosial dalam keluarga. Hal ini tidak jauh berbeda dengan
perceraian orang tua. Ketidak harmonisan membuat anggota keluarga tidak betah
berkumpul bersama keluarga bahkan hingga tidak betah terhadap rumahnya sendiri.
Sehingga keluarga tersebut lebih senang aktivitas personalnya diluar rumah.
permasalahan sosial ini tentunya akan mempengaruhi keadaan mental dan psikis
anggota keluarga tersebut terlebih lagi anak-anak. Anak-anak akan merasa
tertekan dan merasa kurang betah bahkan membenci keluarganya.
- Faktor
Psikologi
Faktor psikologi
sangat erat kaitannya dengan masalah anak. Contohnya sifat otoriter orang tua.
Ini dapat memberikan tekanan mental dan ketakutan bagi sang anak. Dalam
keluarga, orang tua memiliki peran utama untuk membentuk kepribadian pada anak
yang bertujuan untuk menghasilkan kepribadian yang baik. Sifat otoriter yang
berlebihan akan menimbulkan konflik dalam diri anak, terutama di dalam
masyarakat modern yang semakin dinamis, anak tidak dapat membentuk sikap
mandiri dalam bertindak sesuai dengan peranan yang harus di jalankan. Bila
peran orang tua tidak berjalan sesuai dengan semestinya, maka dapat menimbulkan
sang anak untuk terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif atau menyimpang. Oleh
karena itu, sebaiknya sang anak harus diberikan pengertian yang mendalam untuk
memiliki pergaulan yang bersifat positif.
Pada
dasarnya masalah-masalah sosial dalam keluarga timbul karena didalam diri kita
tidak dapat berfikir jernih dan positif dan lebih mementingkan ego dalam diri
kita.
2.3 Masalah dalam Lingkup Masyarakat
Masalah
sosial merupakan permasalahan yang terjadi di masyarakat. Masalah sosial
merupakan suatu keadaan di masyarakat yang tidak normal atau tidak semestinya.
Masalah sosial dapat terjadi pada masyarakat di pedesaan maupun di perkotaan.
Keadaan masyarakat di pedesaan dan di perkotaan tentu berbeda. Pada umumnya
masyarakat pedesaan masih memegang erat nilai-nilai kerukunan, kebersamaan dan
kepedulian. Sehingga tidak heran sering kita jumpai adanya kerja bakti, saling
memberi dan menolong. Sedangkan masyarakat di kota hidup dalam suasana egois,
individu (sendiri-sendiri), kurang akrab serta kurang rukun. Kehidupan semacam
ini sebenarnya merupakan salah satu masalah sosial di wilayah tersebut. Saat
ini di negara kita masih banyak kita jumpai permasalahan sosial, antara lain
sebagaiberikut:
1.Kebodohan
Salah satu akibat bila kita bodoh adalah mudah diperalat orang lain. Kita juga akan sulit meraih cita-cita yang tinggi. Kebodohan terjadi karena tidak memiliki pendidikan atau pendidikannya rendah. Di negara kita ternyata masih banyak orang yang pendidikannya rendah bahkan tidak pernah sekolah sama sekali. Masih ada orang yang tidak bisa membaca atau buta huruf. Hal ini antara lain disebabkan oleh kemalasan, biaya pendidikan yang tinggi dan tidak meratanya pendidikan di Indonesia. Kamu mungkin beruntung bisa menikmati bangku sekolah dengan mudah. Sekolahnya mudah dijangkau dan fasilitasnya lengkap. Saudara-saudara kalian ada yang tidak bisa sekolah karena tidak punya biaya. Mereka bahkan harus bekerja membantu orang tuanya agar tetap bisa makan. Ada pula saudara kalian yang kesulitan untuk bisa sekolah karena tempatnya yang jauh dan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Itupun sekolahnya juga masih sangat sederhana. Fasilitasnya juga masih sangat terbatas.
2.Pengangguran
Pengangguran adalah
orang dewasa yang tidak bekerja dan tidak mendapatkan penghasilan. Jumlah
pengangguran semakin banyak karena jumlah lulusan sekolah lebih banyak dari
pada jumlah lapangan pekerjaan. Selain itu para pengusaha dihadapkan pada
persoalan kenaikan tarif listrik dan harga bahan bakar minyak yang mahal. Hal
itu menyebabkan banyaknya perusahaan yang tutup dan bangkrut, atau setidaknya
mengurangi jumlah karyawannya. Kamu bisa membayangkan jika orang tuamu tidak
lagi bekerja dan tidak punya penghasilan. Apa yang akan terjadi? Tentunya
keluargamu akan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup baik makan, pakaian, biaya
sekolah serta kebutuhan yang lainnya. Itulah sebabnya pengangguran dapat
menimbulkan permasalahan sosial lainnya. Seperti kemiskinan, kejahatan,
perjudian, kelaparan, kurang gizi bahkan meningkatnya angka bunuh diri.
3.Kemiskinan
Semakin banyak dan semakin lama orang menganggur menyebabkan kemiskinan. Di Indonesia jumlah rakyat miskin masih cukup banyak, walaupun pemerintah telah berupaya mengatasinya. Orang yang miskin tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknya seperti pangan, sandang dan papan. Kemiskinan dapat menyebabkan berbagai permasalahan sosial yang lain, seperti kejahatan, kelaparan, putus sekolah, kurang gizi, rentan penyakit dan stress.
Apa penyebab dari kemiskinan? Kemiskinan bisa disebabkan oleh dua hal. Yakni dari dalam diri seseorang (internal) dan faktor dari luar (eksternal). Faktor internal antara lain karena pendidikan yang rendah, tidak memiliki keterampilan dan karena sifat malas. Sedangkan faktor eksternal antara lain disebabkan oleh kondisi ekonomi negara yang buruk, harga-harga melambung tinggi dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap ekonomi masyarakat indonesia.
4.Kejahatan
Kejahatan sering disebut sebagai tindak kriminal atau perbuatan yang melanggar hukum. Pengangguran dan kemiskinan dapat menyebabkan tindak kejahatan. Jika tidak dilandasi keimanan dan akal sehat, penganggur mengambil jalan pintas untuk mengatasi kemiskinannya. Banyak cara keliru yang dijalani misalnya melakukan judi, penipuan, pencurian, pencopetan, perampokan hingga pada pembunuhan. Yang stress dan tidak kuat bisa kemudian minum-minuman keras atau memakai narkoba. Namun ternyata kejahatan tidak hanya karena miskin. Banyak orang-orang yang sebenarnya sudah mapan hidupnya melakukan kejahatan. Korupsi, Yakni mencuri sesuatu yang bukan haknya dengan cara-cara tertentu. Contohnya adalah mengambil sebagian dana yang mestinya untuk korban bencana alam.
5.Pertikaian
Pertikaian bisa disebabkan banyak hal, antara lain karena salah paham, emosi yang tidak terkendali atau karena memperebutkan sesuatu. Sesuatu yang diperebutkan dapat berupa suatu prinsip, seseorang atau suatu barang. Pertikaian dapat terjadi di dalam suatu keluarga atau di masyarakat. Pertikaian yang tidak segera diselesaikan bisa berakibat fatal. Suatu pertikaian bahkan dapat menimbulkan korban jiwa. Masyarakat yang didalamnya terdapat pertikaian atau konflik menyebabkan suasana tidak aman dan nyaman.
6. Kenakalan remaja
Kebut kebutan bagi
mereka sendiri sangat berbahaya yakni dapat menimbulkan kecelakaan. Di samping
itu juga mengganggu dan membahayakan orang lain. Kenakalan remaja dapat
berbentuk lain seperti coret-coret dinding di jalan, minum-minuman keras,
berdandan yang tidak semestinya ataupun menggunakan narkoba.
Penyebab kenakalan remaja antara lain
sebagai berikut:
- Kurangnya
perhatian dari orang tua
- Pengaruh
lingkungan pergaulan
- Kurang
mantapnya kepribadian diri
- Jauh
dari kehidupan beragama
Kamu sebagai anak yang
akan menginjak remaja harus pandai pandai memilih teman bergaul. Setelah kita
cermati, berbagai masalah sosial yang ada, ternyata banyak yang saling
berkaitan. Masalah sosial yang satu menjadi penyebab munculnya masalah sosial
lainnya. Bahkan ada yang saling timbal balik. Misalnya orang bisa bodoh karena
tidak punya biaya atau miskin. Dan orang yang miskin juga bisa karena bodoh.
Biasanya penyandang masalah sosial tidak hanya memiliki satu masalah.
2.4 Upaya Pemecahan Masalah Sosial
Mengatasi masalah
sosial bukanlah perkara yang mudah. Pemerintah selalu berusaha mengatasi
berbagai masalah sosial dengan melibatkan peran serta tokoh masyarakat,
pengusaha, pemuka agama, tetua adat, lembaga-lembaga sosial dan lain-lainya.
Kamu pun sebenarnya dapat
berperan serta dalam mengatasi masalah sosial tersebut. Tentu saja sesuai dengan kemampuanmu masing-masing. Berikut ini beberapa contoh upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi permasalahan sosial:
1. Pemberian kartu askes
Kartu Askes (Asuransi Kesehatan) diberikan kepada keluarga miskin. Kartu Askes kadang disebut Askeskin (Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin). Dengan kartu Askes. keluarga miskin dapat berobat di rumah sakit yang ditunjuk dengan biaya ringan atau gratis.
2. Pemberian beras untuk masyarakat miskin (Raskin)
Raskin merupakan program pemberian bantuan pangan dari pemerintah berupa beras dengan harga yang sangat murah. Dengan raskin diharapkan masyarakat yang termasuk keluarga miskin dapat memenuhi kebutuhan pangannya.
3. Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
BOS diberikan kepada siswa-siswi sekolah mulai dari sekolah dasar sampai tingkat SLTA. Tujuannya untuk meringankan biaya pendidikan. Sekarang juga sudah dilakukan program BOS buku. Yakni program penyediaan buku pelajaran bagi siswa sekolah. Dengan BOS buku diharapkan orang tua tidak lagi dibebani biaya membeli buku pelajaran untuk anaknya yang sekolah.
4. Sekolah terbuka
Sekolah terbuka merupakan sekolah yang waktu belajarnya tidak terlalu padat dan terikat. Sekolah terbuka diperuntukkan bagai siswa yang kurang mampu. Dengan sekolah terbuka siswanya dapat sekolah meskipun sudah bekerja.
berperan serta dalam mengatasi masalah sosial tersebut. Tentu saja sesuai dengan kemampuanmu masing-masing. Berikut ini beberapa contoh upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi permasalahan sosial:
1. Pemberian kartu askes
Kartu Askes (Asuransi Kesehatan) diberikan kepada keluarga miskin. Kartu Askes kadang disebut Askeskin (Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin). Dengan kartu Askes. keluarga miskin dapat berobat di rumah sakit yang ditunjuk dengan biaya ringan atau gratis.
2. Pemberian beras untuk masyarakat miskin (Raskin)
Raskin merupakan program pemberian bantuan pangan dari pemerintah berupa beras dengan harga yang sangat murah. Dengan raskin diharapkan masyarakat yang termasuk keluarga miskin dapat memenuhi kebutuhan pangannya.
3. Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
BOS diberikan kepada siswa-siswi sekolah mulai dari sekolah dasar sampai tingkat SLTA. Tujuannya untuk meringankan biaya pendidikan. Sekarang juga sudah dilakukan program BOS buku. Yakni program penyediaan buku pelajaran bagi siswa sekolah. Dengan BOS buku diharapkan orang tua tidak lagi dibebani biaya membeli buku pelajaran untuk anaknya yang sekolah.
4. Sekolah terbuka
Sekolah terbuka merupakan sekolah yang waktu belajarnya tidak terlalu padat dan terikat. Sekolah terbuka diperuntukkan bagai siswa yang kurang mampu. Dengan sekolah terbuka siswanya dapat sekolah meskipun sudah bekerja.
5. Program pendidikan luar sekolah
Pendidikan luar sekolah biasanya berupa kursus-kursus seperti menjahit, perbengkelan ataupun komputer. Pemerintah mengadakan program pendidikan luar sekolah agar anak-anak yang tidak sekolah atau putus sekolah dapat tetap memiliki ilmu dan ketrampilan.
6. Pemberian Bantuan Tunai Langsung (BTL)
BTL diberikan kepada masyarakat miskin yang tidak berpenghasilan. BTL merupakan dana kompensasi/pengganti kenaikan harga Bahan Bakar
Minyak (BBM).
7. Pemberian bantuan modal usaha
Bantuan modal usaha diberikan kepada masyarakat miskin yang akan mengembangkan atau memulai suatu usaha. Biasanya untuk usaha kecil dan menengah. Bantuan modal usaha ini adalah dalam rangka mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Selain berbagai bantuan dari pemerintah, ada juga pihak-pihak lain yang juga turut membantu mengatasi masalah sosial, antara lain:
Pendidikan luar sekolah biasanya berupa kursus-kursus seperti menjahit, perbengkelan ataupun komputer. Pemerintah mengadakan program pendidikan luar sekolah agar anak-anak yang tidak sekolah atau putus sekolah dapat tetap memiliki ilmu dan ketrampilan.
6. Pemberian Bantuan Tunai Langsung (BTL)
BTL diberikan kepada masyarakat miskin yang tidak berpenghasilan. BTL merupakan dana kompensasi/pengganti kenaikan harga Bahan Bakar
Minyak (BBM).
7. Pemberian bantuan modal usaha
Bantuan modal usaha diberikan kepada masyarakat miskin yang akan mengembangkan atau memulai suatu usaha. Biasanya untuk usaha kecil dan menengah. Bantuan modal usaha ini adalah dalam rangka mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Selain berbagai bantuan dari pemerintah, ada juga pihak-pihak lain yang juga turut membantu mengatasi masalah sosial, antara lain:
- Menjadi orang tua asuh bagi anak sekolah yang kurang
mampu.
- Para tokoh agama memberikan penyuluhan tentang
keimanan dan moral dalam menghadapi masalah sosial.
- Para pengusaha dan lembaga-lembaga sosial
kemasyarakatan lain memberikan bantuan, beasiswa, modal usaha, penyuluhan,
dan pendidikan.
- Lembaga-lembaga dari PBB seperti UNESCO, UNICEF dan
WHO memberikan bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah
sosial.
- Organisasi pemuda seperti karang taruna dan remaja
masjid mendidik dan mengarahkan para pemuda putus sekolah untuk berkarya.
Sehingga ikut mengatasi masalah pengangguran.
- Perguruan tinggi melakukan pengabdian kepada
masyarakat dengan memberikan berbagai penyuluhan, bakti sosial ataupun
melatih keterampilan.
- Menahan ego pada diri kita dalam kehidupan di
keluarga.Upaya ini dilakukan agar masalah yang dihadapi dapat selesai
secara baik-baik.
BAB
III
PENUTUP
3 .1 Kesimpulan
Jadi, dari pembahasan diatas dapat
disimpulkan bahwa upaya pemecahan sosial sebagai muara penanganan sosial
juga dapat berupa suatu tindakan yang dilakukan bersama oleh individu, keluarga
dan masyarakat untuk mewujudkan suatu perubahan yang sesuai yang diharapkan.
Tindakan kolektif dapat dilakukan oleh individu, keluarga dan masyarakat untuk
melakukan perubahan menuju kondisi yang lebih sejahtera
3 .2 Saran
Menurut
saya, upaya-upaya yang telah di bahas sudah jelas, tinggal diri kita yang
berniat untuk merubah keadaan sosial dalam hidup kita agar menjadi lebih
nyaman, harmonis, dan tidak ada yang merasa sengsara dalam kehidupan sosial
individu, keluarga, maupun masyarakat.
Sumber