Arsitektur Game Engine

April 21, 2017

Tugas 4 - BAB IV

Nama : Mohammad Fajri Adisyah Putra
Kelas  : 3IA20
NPM   : 56414785
Mata Kuliah : Pengantar Teknologi Game
Dosen :  Syefani Rahma Deski

Pengertian Arsitektur Game
Arsitektur Game Engine adalah perangkat lunak yang dirancang untuk membuat dan mengembangkan video game. Fungsi utama yang diberikan oleh game engine meliputi rendering untuk 2D atau 3D graphic, collision detection, sound, scripting, animasi, artificial intelligence, networking, memory management, threading dan scene graph. Game engines memberikan perangkat untuk visual development dengan tambahan komponen perangkat lunak yang dapat dipakai berulang kali. Perangkat ini pada umumnya memberikan integrated development environment yang dapat mempermudah, serta mempercepat pengembangan game.

Beberapa elemen yang ada di dalam game engine adalah :

a.       Tools/Data

           Dalam pengembangan game, dibutuhkan data yang tidak semudah menuliskan text files. Dalam pengembangan game, paling tidak dibutuhkan beberapa tools seperti 3d model editor, level editor dan graphics programs. Bahkan jika diperlukan, seringkali kita mengembangkan game engine tersebut dengan menambahkan beberapa code dan fitur yang diperlukan.

b.      System

       System sendiri adalah bagian dari game engine yang berfungsi untuk melakukan komunikasi dengan hardware yang berada di dalam mesin. Jika game engine sudah dibuat dengan baik maka system ini adalah satu-satunya bagian yang membutuhkan perubahan yang cukup banyak apabila dilakukan implementasi pada platform yang berbeda. Di dalam system sendiri terdapat beberapa sub system yaitu graphics, input, sound, timer, configuration. System sendiri bertanggung jawab untuk melakukan inisialisasi, update dan mematikan sub system yang terdapat di dalamnya.

c.       Console

       Dengan menambahkan console, kita dapat merubah setting game dan setting game engine di dalam game tanpa perlu melakukan restart pada game tersebut. Console sendiri lebih sering digunakan dalam proses debugging. Apabila game engine tersebut mengalami error kita tinggal mengoutputkan error message tersebut ke dalam console tanpa harus melakukan restart. Console sendiri dapat dihidupkan dan dimatikan sesuai keinginan.

d.      Support

         Support adalah bagian yang paling sering digunakan oleh system di dalam game engine. Support sendiri berisi rumus-rumus matematika yang biasa digunakan, vector, matrix, memory manager, file loader. Merupakan dasar dari game engine dan hampir digunakan semua projek game engine.

e.      Renderer/Engine Core

       Pada game engine, engine core / renderer terdiri dari beberapa sub yaitu visibility, Collision Detection dan Response, Camera, Static Geometry, Dynamic Geometry, Particle Systems, Billboarding, Meshes, Skybox, Lighting, Fogging, Vertex Shading, dan Output.

f.        Game Interface

        Game interface sendiri merupakan layer diantara game engine dan game itu sendiri. Berfungsi sebagai control yang bertujuan untuk memberikan interface apabila di dalam game engine tersebut terdapat fungsi fungsi yang bersifat dinamis sehingga memudahkan untuk mengembangkan game tersebut.

Ada 3 tipe game engine yang ada saat ini, diantaranya :

1. Roll-your-own game engine

        Banyak perusahaan game kecil seperti publisher indie biasanya menggunakan engine-nya sendiri. Mereka menggunakan API seperti XNA, DirectX atau OpenGL untuk membuat game engine mereka sendiri. Di sisi lain, mereka kadang menggunakan library komersil atau yang open source. Terkadang mereka juga membuat semuanya mulai dari nol. Biasanya game engine tipe ini lebih disukai karena selain kemungkinan besar diberikan secara gratis, juga memperbolehkan mereka (para developer) lebih fleksibel dalam mengintegrasikan komponen yang diinginkan untuk dibentuk sebagai game engine mereka sendiri. Kelemahannya banyak engine yang dibuat dengan cara semacam ini malah menyerang balik developernya. Tower Games Studio membutuhkan satu tahun penuh untuk menyempurnakan game engine-nya, hanya untuk ditulis ulang semuanya dalam beberapa hari sebelum penggunaannya karena adanya bug kecil yang sangat mengganggu.

2. Mostly-ready game engines

        Engine ini biasanya sudah menyediakan semuanya begitu diberikan pada developer/programer. Semuanya termasuk contoh GUI, physiscs, libraries model, texture dan lain-lain. Banyak dari mereka yang sudah benar-benar matang, sehingga dapat langsung digunakan untuk scripting sejak hari pertama. Game engine semacam ini memiliki beberapa batasan, terutama jika dibandingkan dengan game engine sebelumnya yang benar-benar terbuka lebar. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi banyak error yang mungkin terjadi setelah sebuah game yang menggunakan engine ini dirilis dan masih memungkinkan game engine-nya tersebut untuk mengoptimalkan kinerja game-nya. Contoh tipe game engine seperti ini adalah Unreal Engine, Source Engine, id Tech Engine dan sebagainya yang sudah sangat optimal dibandingkan jika harus membuat dari awal. Dengan hal ini dapat menyingkat menghemat waktu dan biaya dari para developer game.

3. Point-and-click engines

        Engine ini merupakan engine yang sangat dibatasi, tapi dibuat dengan sangat user friendly. Anda bahkan bisa mulai membuat game sendiri menggunakan engine seperti GameMaker, Torque Game Builder dan Unity3D. Dengan sedikit memanfaatkan coding, kamu sudah bisa merilis game point-and-click yang kamu banget. Kekurangannya terletak pada terbatasnya jenis interaksi yang bisa dilakukan dan biasanya hal ini mencakup semuanya, mulai dari grafis hingga tata suara. Tapi bukan berarti game engine jenis ini tidak berguna, bagi developer cerdas dan memiliki kreativitas tinggi, game engine seperti ini bisa dirubah menjadi sebuah game menyenangkan, seperti Flow. Game engine ini memang ditujukan bagi developer yang ingin menyingkat waktu pemrogramman dan merilis game-game mereka secepatnya.

Contoh Game yang menggunakan Arsitektur Game Engine 

Pro Evolution Soccer 2017


Pro Evolution Soccer 2017 (disingkat secara resmi PES 2017 , juga dikenal di beberapa negara Asia sebagai Winning Eleven 2017 ) adalah video game sport yang dikembangkan oleh PES Productions dan diterbitkan oleh Konami untuk Microsoft Windows , PlayStation 3 , PlayStation 4 , Xbox 360 dan Xbox One . Permainan ini merupakan angsuran ke 16 dalam seri Pro Evolution Soccer . Album ini dirilis pada bulan September 2016 dan akan kompatibel dengankonsol PS4 Pro .

Pro Evolution Soccer 2017 menggunakan jenis Game Engine :

FOX ENGINE


Fox Engine memang merupakan salah satu engine yang paling diantisipasi oleh industri game, terutama setelah demonstrasi-demonstrasi mengagumkan yang diperlihatkan oleh Kojima sendiri. Engine yang akan menjadi “pondasi” bagi proyek Kojima di masa depan ini memang tampak menjanjikan.

RESIDENT EVIL 7


Resident Evil 7: Biohazard  adalahpermainan video horor survival yang dikembangkan dan diterbitkan oleh Capcom . Game ini dirilis di seluruh dunia untuk Microsoft Windows , Xbox One dan PlayStation 4 pada bulan Januari 2017, yang terakhir menampilkan dukungan untukheadset PlayStation VR . Ini adalah entri ke-24 dalamfranchise Resident Evil , dan angsuran seri utama pertama yang dimainkan dariperspektif orang pertama. Resident Evil 7 diumumkan saat presentasi Sony di E3 2016 pada bulan Juni.
Ceritanya mengikuti Ethan Winters saat dia mencari istrinya Mia, yang membawanya ke perkebunan kumuh yang dihuni keluarga Baker. Ethan memanfaatkan senjata dan peralatan dalam perang melawan keluarga Baker dan makhluk yang dikenal sebagai "Molded". Item penyembuhan digunakan jika terjadi cedera dan ada teka-teki yang bisa dipecahkan untuk melanjutkan cerita. Alih-alih berorientasi pada tindakan, elemen horor survival yang ada dalam angsuran sebelumnya diprioritaskan. Dengan demikian, permainan menggunakan perspektif orang pertama. Ini adalah game yang dirilis secara komersial pertama kali dikembangkan di RE Engine.
Resident Evil 7 mendapat ulasan umum yang menguntungkan, yang memuji gameplay, grafis, dan desainnya. PlayStation VR dipuji karena keterlibatan pemain meningkat. Namun, hal itu juga dikenai keluhan, dengan penurunan resolusi dan ketidaknyamanan fisik yang dikutip sebagai pelanggaran utamanya. Kritik lebih lanjut diarahkan pada pertempuran bos game dan bab terakhir dari permainan . Ini memiliki debut penjualan terbaik ketiga dalam seri ini dan telah mengirimkan lebih dari 3 juta eksemplar.

Resident Evil 7 menggunakan jenis game engine :
RE Engine


RE Engine mencakup berbagai teknik grafis dan rendering baru seperti Subsurface Scatters (metode shader yang digunakan untuk menghasilkan kulit manusia yang sangat realistis), bayangan dinamis, FXAA + TAA, cache Shadow, apalagi, rendering Tekniknya meliputi kemampuan untuk mengeluarkan Resolusi 4K dengan mudah, HDR, mode VR khusus, antara lain.
Di sisi lain, RE Engine memungkinkan pengembang untuk melakukan render Photorealistic dan shading yang realistis.
Mesin itu sendiri berbeda dari pendahulunya dalam hal format file dan keseluruhan data permainan dikemas ke dalam arsip .PAK, membuat modifikasi menjadi sedikit lebih nyaman.

Sumber :

You Might Also Like

0 comments